Minggu, 07 Januari 2018

Menulis untuk Merekam Jejak

Hai, its about my jorney, i just wanna tell you about my story, tentang sebuah cerita perjuangan yang tak akan bisa dilupakan.

Berawal dari kelas satu SMA, aku sudah mulai tertarik dengan dunia menulis, hingga aku masuk sebuah komunitas menulis,  waktu itu dikenal dengan singkatan FAM (Forum Aishiteru Menulis), di akhir tersebut pesertanya berhasil menerbitkan sebuah buku antologi cerpen bersama, setelah itu aku sempat stay di tempat dan tidak pernah melanjutkan lagi, hingga di tahun 2013, aku mencoba bangkit lagi, tapi di genre yang berbeda, yaitu di penulisan ilmiah, awalnya karena pengen ikut lomba KTR (Karya Tulis Remaja), jadi gaya penulisannya sangat berbeda dengan cerpen, tapi aku tetap ikut lomba itu, langsung dibimbing oleh guru Bahasa Indonesia, ibu Khairiyah, sampai sekarang aku masih sering komunikasi dengan beliau. Akhirnya setelah perjalanan sebulan aku menyusun makalahnya Alhamdulillah aku lulus dan berkesempatan untuk mempresentasikan hasil makalahku ke tingkat provinsi dan mendapat juara 4, waktu itu lombanya diselenggarakan oleh Astra Honda Motor Best Student tahun 2013, dan acaranya diadakan di Capella Honda Peunayong, hingga sekarang, setiap kali aku lewat jalan itu, seolah memutar memori yang pernah aku lakoni di tahun 2013. Berhubung yang dijadikan delegasi ke Nasional hanya dua orang, yaitu juara 1 dan 2, maka secara otomatis aku gugur dan sempat kecewa dengan hasil yang diumumkan oleh juri, hingga ayah berpesan “suatu saat nanti akan ada saatnya kakak ke Nasional”, dan sampai sekarang pesan ayah itu sebagai untukku dalam menulis.

Lulus dari SMA, aku melanjutkan kuliah ke Unsyiah, di FKIP Biologi, aku sempat menyesal dengan jurusan itu, dan pernah menyusun strategi untuk pindah ke kedokteran, tapi Allah berkata lain, Allah ingin mewujudkan mimpi yang dulu aku pernah tanam, dan membuktikan bahwa doa sang ayah itu benar terijabahkan, saat awal masa orientasi kampus, aku di ajak bergabung dalam Tim PKM (Pekan Kreativitas Mahasiswa) dengan kakak angkatan, kompetisi ini menuntut kami untuk menulis ilmiah dan melakukan penelitian. Berhubung judul Proposalnya adalah “bakteri fermentor pada fermentasi Pliek u” jadi hampir 4 bulan, kami bertugas di Laboratorium untuk penelitian dan menyusun full artikelnya. Setiap perjuangan akhirnya terlewati, tahap pertahap pun berlalu, mulai dari penyusunan proposal, monev, dan akhirnya pengumuman PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang begitu ditunggu-tunggu tiba, akhirnya tim dari FKIP Biologi lulus ke Nasional, untuk mempresentasikan hasil karyanya, saat melihat pengumuman itu, rasa haru luar biasa tak bisa diungkapkan, teringat kembali dengan ungkapan sang ayah, bahwa “akan ada saat yang tepat untuk kakak” ke nasional. Tim Pliek u pun ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Itulah kali pertama aku merasakan naik pesawat, tanpa ada sepeser pun uang yang keluar, penelitian kami dibiayai, tiket PP, akomodasi, uang jajan, semuanya ditanggung, dan kami berangkat dengan rasa penuh kebanggan di hati seluruh dosen, kawan, dan orang tua tercinta, rasa bahagia itu sungguh tak dapat diungkapkan.

Kemudian dipenghujung 2017, aku juga mengikuti LKTM (lomba karya tulis kemaritiman) yang diadakan oleh universitas Hasanuddin, Makassar. Juga berada dipulau sulawesi, tepatnya sulawesi selatan. Alhamdulillah aku lulus sebagai finalis dan berkesempatan untuk mempresentasikan karya kesana, lagi-lagi keberangkatan ini ditanggung oleh dosen jurusan, dan tak perlu mengeluarkan dana besar untuk bisa terbang jauh dari pulau sumatera ke pulau sulawesi disana, dan alhamdulillah aku dan tim berhasil membawa pulang piala juara favorit ke kampus, yang paling aku ingat sampai sekarang adalah ekspresi orang tua ketika mendengar anaknya menang, aku mendengar umi menangis terharu dengan hasil yang telah anaknya peroleh, betapa aku ingin terus membahagiakan mereka dengan hasil prestasi lewat menulis, walaupun hal itu tak dapat membalas semua jasa yang telah mereka berikan. You are my love, umi, ayah.

Sejak itu, aku yakin dengan menulis aku bisa terbang kemanapun aku mau, dan dengan menulis aku bisa mengenang kisah perjalanan yang pernah aku lewati,
wassalam