Tanpa
terasa hari ini telah menjadi seorang mahasiswa magang III atau lebih dikenal
sebagai guru PPL. Rasanya baru kemaren jadi maba tapi hari ini sudah menjadi
mahasiswa akhir yang hanya mengemban 2 mata kuliah yaitu Magang III dan
Skripsi. Dengar-dengar sih 2 MK itu agak menyeramkan, tapi untuk sementara ini
positif thinking aja dulu ya J
semoga magang III ini memberikan pengalaman yang berkesan setelah semuanya
berlalu dan menjadi moment yang akan dirindukan nantinya. Amin J
Oke, hari
ini merupakan hari pertama kami diserahkan kepada pihak sekolah oleh dosen pembimbing, bapak Ari
Palawi S.Sn; M.A P.hD. yang merupakan dosen kesenian.
Acara penyerahan berlangsung secara formal di ruang dewan guru. Acara penyerahan
yang singkat tapi begitu berkesan. Dalam penyerahan ini, ada beberapa tokoh
yang berperan penting berlanjut hingga Magang III ini selesai. Pak Baihaqi,
berperan sebagai Kepala sekolah SMKN 1 Al Mubarkeya, dalam waktu sehari ini
bisa menggambarkan beliau sebagai sosok pendidik sekaligus pemimpin yang
berjiwa muda dan inovatif, sangat bersahabat, dan berwibawa, ketika beliau
menyampaikan pesan-pesannya seolah langsung menuju pusat hati dan pikiran untuk
langsung melaksanakan sesuai dengan yang beliau pesankan. Kemudian bapak wakil
kurikulum juga memberikan kata-kata arahan untuk menyambut kami, dengan jiwa
pendidiknya nampak begitu disegani dan berwibawa, tapi dibalik sisi itu beliau
begitu ramah dan bersahabat dengan siswanya. Kemudian untuk bapak Ari, meskipun
baru sekali melihat dan bertemu dengannya karena berbeda prodi, tapi beliau
seolah menunjukkan rasa akrab dan bersahabatnya, semua kondisi ini tak bisa
dijabarkan dengan kata-kata, hanya saja kata-kata ini akan menjadi kunci memori
yang pernah aku lakukan mungkin untuk 5 atau 10 tahun kedepan, jika aku rindu
aku bisa membuka catatan memori yang aku buat hari ini.
Tidak
hanya 3 orang itu, guru-guru di sekolah ini juga terlihat begitu ramah,
rata-rata mereka masih muda, tentunya dengan semangat mudanya. Meskipun
siswa-siswa SMK sering didengar sebagai siswa yang berwatak keras dan nakal,
namun di sekolah ini seperti ada pengecualian, untuk hari ini mereka cukup
memberi kesan anak baik-baik, rasa hormatnya kepada guru patut diacungi
jempol, tak juga ditemukan
omongan-omongan yang tidak layak didengar maupun diucapkan baik itu pada siswa
maupun pada guru, keduanya sama-sama harus bertutur dengan baik.
Sebelum
penyerahan dilakukan, kami diwajibkan mengikuti upacara bendera. Upacara hari
ini merupakan upacara pertama yang aku ikut setelah 3 tahun lalu semenjak lulus
SMA. Mengikuti upacara hari ini terasa begitu berbeda, karena barisan tak lagi
berada di terik matahari, tak lagi berseragam putih abu-abu, dan tak lagi
dipantau guru. Tapi kami berdampingan dengan guru, bahkan berda dalam barisan
guru, karena kami adalah calon guru yang sedang berusaha untuk menjadi guru
terbaik. Rasa berbeda ini entah karena efek udah lama ngga ikut upacara atau
efek apa, yang jelas rasanya begitu khidmat, rasanya begitu bermakna. Rasa haru
itu seolah timbul begitu saja ketika bendera merah putih itu berkibar, seolah
berkibarnya bendera itu ada di tangan kami sang pendidik muda ini. Rasanya
seperti mengemban amanah besar dari pahlawan yang telah berjuang dulu untuk
tetap mempertahankan kemerdekaan ini dengan memberikan pendidikan terbaik untuk
generasi-generasi penerus bangsa. Insyaallah dengan segenap hati, tanggung
jawab ini akan dilaksanakan.
Tidak
banyak kegiatan yang kami laksanakan hari ini karena berhubung hari ini merupakan
hari pertama jadi kami hanya sebatas perkenalan dengan guru, konsultasi dengan
guru pamong, dan mengenal sekolah lebih dekat.
Inilah
kesan spesial hari ini, kesan yang begitu spesial dan tak bisa dilupakan.
Semoga sekolah ini menjadi awal diri ini untuk menjadi seorang pendidik untuk
generasi penerus bangsa dan tanah air.