Tim Universitas Syiah kuala dan Universitas Brawijaya |
Welcome to Bantimurung :)
Alhamdulillah, Allah telah memberikan kesempatan untuk berpijak kembali di pulau Sulawesi untuk kedua kalinya, setelah tahun 2014 ke Kendari, Sulawesi Tenggara. walaupun berbeda tahun dan berbeda arahnya, tapi tetap karena satu alasan, yaitu karena mengikuti event Karya Tulis Ilmiah. Kali pertama merupakan kesempatan mengikuti PIMNAS 28 di Universitas Halu Oleo, dan kali ini merupakan undangan sebagai finalis LKTM (Lomba Karya Tulis Kemaritiman) di Universitas Hasanuddin. Lomba yang hanya dilaksanakan selama dua hari, hanya memfasilitasi field trip ke Pantai Lossari, rasanya belum puas ya, karena sudah jauh-jauh dari Aceh tapi tidak sempat meikmati objek wisata lainnya, soo saya dan rekan nekat jalan-jalan ke tempat wisata di Sulawesi selatan ini dengan memesan kendaraan sendiri dan tentunya di temani LO sebagai guide dalam perjalanan kami. Btw kami dapat juara favorit lho di LKTM ini, jadi ada modal tambahan untuk jalan-jalan, hehe.
Oke, fokus ke Bantimurungnya ya, jadi foto diatas merupakan gardu selamat datang di Taman Nasional itu, ikon paling menarik di bantimurung adalah penangkaran kupu-kupunya. tempat ini merupakan sebuah Taman Nasional yang terletak di Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Taman Nasional dengan luas mencapai ± 43.750 Ha, memiliki berbagai keunikan tersendiri selain kupu-kupunya. Kita ulas satu-satu ya.
Ketika memasuki gerbang TN Bantimurung, kamu akan langsung dihinggapi rasa galau, kemanakah kaki harus melangkah duluan? (hehe, agak sedikit lebay) karena faktanya memang benar, disegala sisi TN ini memiliki keunikan dan arsitektur alami yang akan menarik segala perhatian kamu, di sisi kiri jalan, kamu akan menemukan aliran sungai yang berasal dari air terjun, diperbatasan temboknya, sesekali kamu dapat melihat si monyet (Tarsius sp) lucu sedang bercengkrama dengan sesamanya, ketika kamu melihat ke atas, kamu akan menikmati kanopi-kanopi dari rindangnya pepohonan, ditambah dengan pantulan birunya langit. memandang ke sisi kiri, kamu akan dimanjakan dengan hilir sungai yang bebatuan, jembatan kecil yang menghubungkan ke sisi sungai lainnya terdapat pondok-pondok minimalis untuk beristirahat, tak hanya itu kamu akan menikmati perkasanya gua-gua karst yang menjulang tinggi. jika kamu lurus kedepan kamu akan mendapati sumber air terjun yang begitu mempesona, keindahan ini dilengkapi dengan atraksi burung-burung kecil indah yang terbang bergerombolan di udara, gemerciknya air terjun, dan kicauan burung-burung kecil berwarna biru sungguh memanjakan mood, dan recomended banget untuk tujuan rekreasi.
Ketika memasuki gerbang TN Bantimurung, kamu akan langsung dihinggapi rasa galau, kemanakah kaki harus melangkah duluan? (hehe, agak sedikit lebay) karena faktanya memang benar, disegala sisi TN ini memiliki keunikan dan arsitektur alami yang akan menarik segala perhatian kamu, di sisi kiri jalan, kamu akan menemukan aliran sungai yang berasal dari air terjun, diperbatasan temboknya, sesekali kamu dapat melihat si monyet (Tarsius sp) lucu sedang bercengkrama dengan sesamanya, ketika kamu melihat ke atas, kamu akan menikmati kanopi-kanopi dari rindangnya pepohonan, ditambah dengan pantulan birunya langit. memandang ke sisi kiri, kamu akan dimanjakan dengan hilir sungai yang bebatuan, jembatan kecil yang menghubungkan ke sisi sungai lainnya terdapat pondok-pondok minimalis untuk beristirahat, tak hanya itu kamu akan menikmati perkasanya gua-gua karst yang menjulang tinggi. jika kamu lurus kedepan kamu akan mendapati sumber air terjun yang begitu mempesona, keindahan ini dilengkapi dengan atraksi burung-burung kecil indah yang terbang bergerombolan di udara, gemerciknya air terjun, dan kicauan burung-burung kecil berwarna biru sungguh memanjakan mood, dan recomended banget untuk tujuan rekreasi.
Di kawasan taman nasional ini kamu akan banyak menemukan bangunan-bangunan seperti batuan-batuan karst, di lokasi ini saja terdapat beberapa goa yang terbentuk dari batuan-batuan karst, salah satunya ada goa mimpi, yang kata guidenya, konon goa ini ditemukannya di dalam mimpi gubernur Marosnya, jadi di dalam gua mimpi tersebut kamu dapat melihat batu yang menyerupai beberapa bentuk, di gua tersebut juga terdapat sebuah kuburan, yang diperkirakan kuburan raja Maros pada masa lalu. Untuk menaiki gua tersebut cukup membayar 50 ribu untuk sewa senter besar, karena kondisi di dalam gua yang sangat gelap, gua ini juga dikatakan gua jodoh, karena siapapun yang membawa pasangannya kesini bisa berjodoh selamanya, itulah mitos yang beredar dimasyarakat Maros, tapi sayang saya tidak sempat menulusuri keindahan gua tersebut, karena keterbatasan waktu. Disisi kanan ketika kembali, kita bisa menemukan sebuah bangunan seperti mesjid yang terbuat dari bebatuan, jadi bentuknya cukup unik dan menarik.
Nah, disini juga disediakan tempat penginapan, berhubung ikon menarik disini adalah kupu-kupu, jadi hampir semua sisi Taman Nasional terdapat replika kupu-kupunya, termasuk Hotel Butterfly, hotel ini berlokasi tepat di tengah Kawasan Taman Nasional, tentunya kamu bisa menikmati segala keindahan yang ditawarkan taman nasional ini.
Oke, sekarang kita beralih ke penangkaran kupu-kupunya, ditempat ini kamu akan melihat segala jenis kupu-kupunya, juga kamu bisa melihat larvanya, pokoknya kamu akan mendapatkan full education tentang kupu-kupunya hanya dengan membayar seikhlasnya untuk si bapak guide yang mengurusi penangkaran kupu-kupu ini.
Ditempat ini kita akan menyaksikan berbagai atraksi kupu-kupu, jenisnya sangat beragam dengan keunikan dan keindahan yang begitu menawan.
Jika ingin berfoto dengan sikupu-kupu juga sangat mudah, tinggal bergaya dan "cekrek". semua kupu-kupu dalam penangkaran ini sangat jinak dan bersahabat, jadi tidak perlu risau jika ingin menyentuhnya langsung. Penjaga penangkarang kupu-kupu ini juga menambahkan cairan gula di dalam setiap rumah penangkaran, cairan gula itu akan dihinggapi si kupu-kupu dengan sendirinya.
Penangkaran kupu-kupi di Taman Nasional Bantimurung, tak hanya dijadikan sebagai tempat wisata dan perlindungan alam oleh pemerintahnya, tapi juga merupakan sumber penghasilan bagi masyarakat Bantimurung, betapa tidak, kupu-kupu penangkaran ini merupakan aset berharga bagi masyarakat untuk dijadikan awetaan dalam berbagai bentuk, baik gantungan kunci ataupun hiasan dinding.
Masyarakat dan pemerintah Maros tentunya sudah mengatur rencana dengan begitu baik, sehingga kupu-kupu yang dibudidaya ini tidak akan habis dieksploitasi semua oleh masyarakat, akan tetapi untuk dijadikan berbagai kreativitas, masyarakat memiliki tempat budidaya khusus, walaupun mengacu kepada ekonomi tetapi tetap peduli dengan biodiversitas dan konservasi.
wassalam.